Kapal Dagang Sarat Dengan Komoditas Pertanian

Pada tahun 2018, sebanyak 45 peserta, penyandang cacat dari wilayah Jawa Timur, juga dipekerjakan oleh PT Ecco Indonesia dan PT Widaya Inti Plasma di Sidoarjo. Selain pelatihan selama 20 hari, peserta juga menerima peralatan pelatihan, konsumsi selama pelatihan, dan materi praktik. Mereka juga menerima sertifikat pelatihan dan mereka yang lulus uji kompetensi juga mendapatkan sertifikat, tambahnya. Instruktur program pelatihan 3-in-1 adalah pegawai negeri dari BDI Yogyakarta dan pelatih dari Aprisindo Jawa Timur.

Kepala BDI Yogyakarta Tevi Dwi Kurniaty mengatakan bahwa pelatihan dilakukan sesuai dengan tujuan unit kerja untuk membantu industri mendapatkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan lapangan. Karenanya, kami bekerja dengan perusahaan yang akan menerimanya untuk bekerja, jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Aprisindo Jawa Timur Ali Mas'ud menyatakan bahwa beberapa perusahaan anggota asosiasi, termasuk PT Widaya Inti Plasma, siap menerima lulusan pelatihan 3-in-1 untuk para penyandang cacat. Peserta dari 15 kota di Jawa Timur akan direkrut oleh perusahaan yang memproduksi sepatu untuk merek 'Trekkers', katanya.

Humas PT Widaya Inti Plasma Nur Habib Ahmad mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Cacat. Di bawah payung hukum, dinyatakan bahwa perusahaan swasta harus mempekerjakan setidaknya satu persen dari penyandang cacat dari jumlah total pekerja mereka.

Baca web ini.

Kami sudah memiliki 10 pekerja yang dinonaktifkan ditempatkan di departemen penjualan online. Sebelumnya, kami juga memiliki pekerja yang cacat dalam pemasaran, tambahnya. Sebuah kapal dagang sarat dengan komoditas pertanian dan produk dari provinsi Indonesia, berangkat ke pulau Andaman Nicobar di India pada hari Sabtu.

Kepala Badan Pengembangan dan Studi Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Siswono Pramono secara simbolis melihat kapal di pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, di kabupaten Aceh Besar.

Konsul Jenderal India untuk Sumatra Utara Shalia Shah, dan para pejabat provinsi serta para pemimpin bisnis anggota provinsi dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga menghadiri upacara tersebut.

Kepala BPPK Siswono Pramono mengatakan kepergian kapal dagang tersebut merupakan implementasi dari kerja sama maritim antara Indonesia dan India

Kepergian kapal mengembangkan konektivitas antara Indonesia dan India melalui Aceh dan Andaman dalam perdagangan, kata Siswono Pramono.

Sebelum kapal meninggalkan pelabuhan, kementerian luar negeri melakukan studi awal dan mengadakan pertemuan untuk menindaklanjuti perjanjian kerja sama maritim.

Sejumlah pemangku kepentingan dan pelaku bisnis dari Aceh dan Andaman Nicobar mengambil bagian dalam pertemuan tersebut.

0 comments


Post a Comment

Kapal Dagang Sarat Dengan Komoditas Pertanian